Thursday, March 6, 2014

Balada Lagu Aerosmith

Gara-gara obrolan ringan dengan kawan, ingatan Saya melayang ke beberapa kenangan...

Kisah ini bermula ketika libur idul adha tahun lalu, Saya memutuskan untuk rehat sejenak. Pulang ke Surabaya. Dan tentu saja berita ini menyebar cepat secara viral yang memaksa Saya sedikit kreatif menyiasati jadwal.

Salah satu jadwal pertemuan dengan kawan lama berlangsung di Inul Vizta (ralat : yang bener HapPup - Thanks to my partner in crime) Grand City. Rupanya tak hanya rekan-rekan sesama jojoba saja yang datang, tetapi juga ada calon pengantin serta seorang ibu yang membawa balitanya yang menggemaskan.

Awalnya tak ada kejadian yang aneh. Meski sempat tertunda dari jadwal semula, semua berjalan lancar. Kami bertujuh bersenang-senang memilih dan menyanyikan lagu kesukaan masing-masing.

Dan karena saat itu sedang tren lagu “Buka Sithik Joss”, kami pun tak mau ketinggalan ikut meramaikan tren yang ada dan menyanyikan lagu repetisi rekursiv tersebut bersama-sama.

Tentu saja, tanpa bermaksud mengabaikan si kecil, kami juga memilihkan beberapa lagu anak-anak untuk dinyanyikan, agar ia tak cepat dewasa sebelum waktunya akibat teracuni oleh lagu-lagu acak adut amburadul yang dinyanyikan para orang dewasa.

Dan karena teringat oleh gaya unik MrD dalam menyanyikan lagu Aerosmith berjudul I don’t wanna miss a thing yang selalu dinyanyikannya dengan penghayatan sepenuh jiwa raga, Saya pun request supaya dia kembali mendendangkan lagu tersebut.

Awalnya dia menolak dengan alasan sudah bosan selalu menyanyikan lagu yang sama tiap kali karaoke. Tapi dengan sedikit bujuk rayu dan kata-kata manis beracun, akhirnya MrD bersedia menurut daripada digembosi beramai-ramai.

Bagian intro lagu masih sedikit slow dan ear catching untuk santai dan memejamkan mata. Sementara si kecil sibuk dengan dunianya mengabaikan orang dewasa yang dianggapnya autis. Dia sibuk bergerak kesana kemari seolah ruang karaoke ukuran medium itu adalah tempat bermain yang baru. Dan dunia pun damai aman sentosa.

Namun semua berubah ketika tiba waktunya bagian reff untuk didendangkan. Ketika terdengar suara khas MrD,

I DON’T wanna close my eye...`...s....AKH..!!!

Tiba-tiba si kecil berlari ketakutan kearah ibunya mencari perlindungan sambil membenamkan kepalanya dalam-dalam sampai dia tak perduli bahwa tubuhnya terlilit kabel microphone karena dia langsung menerobos melewati MrD yang sedang asyik ngemut mic.

Rupanya dia terkejut, kaget dan shock akan suara menggelegar yang entah datang darimana.

Si kecil pun tak sadar bahwa sebenarnya sumber suara mengagetkan sanubari itu berasal dari MrD yang sibuk ngemut mic ketika dia terobos. Dia mungkin berpikir ada gempa bumi atau monster Godzilla dari Negara api datang menyerang.

Sontak kami pun tertawa terbahak-bahak sampai berurai airmata sambil memegangi perut masing-masing. Bahkan, MrD sampai tak sanggup melanjutkan sesi karaokenya yang baru berlangsung separuh jalan karena tak sanggup menahan rasa geli yang mau tak mau memaksanya untuk lebih mengutamakan tawa lepas daripada menghasilkan gelegar suara lagi. Yang berimbas pada skor karaoke MrD berada dibawah 40%.

Sedangkan sang ibu, meskipun ikut merasa geli dan nyaris tak sanggup menahan tawa di dada, namun naluri keibuannya sigap mengambil alih.

Sang ibu berusaha menenangkan si anak sambil berusaha menjelaskan bahwa tadi itu hanyalah suara si om yang lagi nyanyi. Jadi tidak apa-apa, tidak perlu merasa takut. Tapi anaknya udah terlanjur skeptis dan sepanjang sisa acara si kecil tidak mau lagi lepas dari ibunya untuk melakukan eksplorasi di ruang bermain yang baru.

Saya jadi merasa bersalah turut andil dalam pemiihan lagu yang membuat si kecil jera melangkah.

No comments:

Post a Comment