Thursday, March 6, 2014

Tatap Mata Saya dan Hilanglah

Akhir-akhir ini jagad persilatan sepertinya diramaikan oleh tayangan berita seputar The Next Mentalist. Terutama sejak Kakashi batal menjadi Hokage ke enam disusul oleh vickinisasi yang gembosisasi sampai basi.

Para kawan yang lebih sering berada dibalik layar pun tak luput dari invasi tren baru ini. Meski jujur mengakui, Saya sendiri sebenarnya kurang paham apa sebenarnya The Next Mentalist itu, kecuali acara sulap.

Iya, sejak menghuni pulau seberang, Saya memang sudah tidak pernah menatap televisi lagi. Bodo amat kalau kudet tanpa A.

Seperti biasa, segala sesuatunya dimulai ketika malam menjelang bergosip ria dengan kawan di seberang lautan.

Membahas apa saja yang pada akhirnya bermuara pada salah seorang sesepuh pemrograman di dunia tralala-trilili yang telah teruji kesaktiannya. Yang memiliki beberapa julukan, mulai dari suhu acai, Master of programming, d’Master penggemar Aerosmith yang sanggup membuat bayi menangis, sampai MrD bukan McD.

Meski berpangkat sesepuh di dunia aITi, jangan bayangkan seorang renta bertubuh ringkih dengan rambut dan jenggot putih yang berkibar-kibar. Karena itu pasti Gandalf LOTR kalau bukan logo tjap Or*ngT*a.

Dan tiba-tiba partner in crime Saya dalam bergosip, Bakpia berkata,
“bro..bukan suhu lagi”
saiki sebutane keren, ‘The Master of Mentalist’ ”

Hah..? mentalis..? sejak kapan nyambi sulap ? ngilangin barang gak bisa balik?

Bukan sulap bro. Dan Bakpia pun mulai menjelaskan...

Alkisah terdapat salah satu kode program yang sedang mendapat kunjungan dari mbak galat alias mengalami error.

Sudah jamak terjadi di kalangan para programmer tralala-trilili, ketika Negara api menyerang ada mbak galat, maka bertanyalah pada sang pengendali angin d’Master eh, sudah ganti ya sebutannya jadi the master of mentalist.

Baiklah mulai saat ini dan seterusnya marilah kita sebut saja sebagai the master of mentalist (meskipun jujur saja, rasanya terlalu panjang sebutan ini untuk ditulis. Benar-benar menyiksa jemari yang menari).

Ketika the master of mentalist melakukan inspeksi untuk memeriksa dan mencari solusi atas error tersebut, ternyata hanya dengan kekuatan bulan aku membunuhmu intensitas tatapan matanya yang syahdu sudah cukup mampu membuat sang program menjadi keder, ciut nyali dan serta merta batal error.

Super sekali bukan ? tanpa melakukan tindakan apa-apa, hanya dengan kekuatan pandangan saja sudah mampu menyelesaikan permasalahan program. Bahkan jari jemari tangan juga belum menekan tombol keyboard untuk melakukan penelusuran.

Hmmm..keahlian langka yang sepertinya cukup berguna untuk diterapkan ketika kita tertimpa masalah. Misalnya saja ketika kena tilang, cukup dengan tatapan mata yang intens, pak polantas pun membatalkan tuntutannya pada kita. Dan dunia kembali damai tanpa serangan Negara api.

Tapi apalah daya, keahlian tersebut saat ini hanya dimiliki oleh d’Master eh, the master of mentalist saja dan hanya bisa digunakan ketika kode program mengalami error.

Ah, seandainya...

“Tatap mata saya, bersih.. bersih.. bersih dari bug dan error..”

Dan 3 menit kemudian,

“aduh, salah hipnotis. Kodenya jadi bersih semua. Monitor jadi layar putih”

1 comment: