Thursday, March 20, 2014

Insomnia yang Semakin Parah

Udah nyaris 2 minggu ini insomnia kembali datang menyerang. Dan kali ini semakin parah saja. Baru bisa beranjak tidur antara pukul 10-11 malam untuk kemudian terbangun sekitar jam 1 tengah malam dan mata tak bisa lagi terpejam hingga pagi menjelang.

Hal ini terus berulang setiap malam yang berakibat sakit kepala hingga berdenyut-denyut menyiksa dan berdentum-dentum tiap kali sedikit bergerak.

Dan sakit kepala ini terus menyerang sepanjang hari tanpa jeda. Diiringi rasa kantuk yang tetap mustahil untuk dibuat tidur.

Mencoba tidur lebih awal pun sia-sia belaka. Karena tetap saja, mata baru bisa terpejam dan kehilangan kesadaran sepenuhnya antara jam 10-11.

Mencoba meminum segelas herbal (teh chamomile) sesuai anjuran teman, bukannya terlelap malah beser bolak-balik ke kamar kecil dalam hitungan menit.

Dan ketika mencoba mencari informasi serta konsultasi dokter, diagnosa awal selalu sama. Kalau bukan karena gangguan jiwa, pasti karena

"banyak pikiran ya dek ?"

Errr... permisi ya bro. Seingatku aku masih waras kok. Ndak gila. Kalo pun nanti hasil pemeriksaan lebih lanjut menyatakan bahwa Saya mengidap schizophrenia juga pasti ndak parah-parah amat alias belum sampai tahap yang mengkhawatirkan.

Kalo soal banyak pikiran... bukannya semua orang yang hidup itu pasti berpikir ?

Haishhh....

Akhirnya setelah lama tersesat dan berkutat kesana-kemari di belantara informasi yang sebagian menyesatkan dan sebagian tukang ngopy, Saya putuskan untuk menjalani terapi. Bukan terapi sakit jiwa, melainkan terapi akupuntur dengan seorang dokter sekaligus akupunturis yang membuka praktek di sebelah kos.

Setelah mengantre selama 2 jam lebih, akhirnya tadi malam jadi juga Saya ditusuk-tusuk n disetrum pake jarum-jarum kecil yang dialiri listrik tegangan rendah setelah melakukan sedikit tanya jawab dengan dokter yang cukup ramah alias cerewet ini.

Usai penusukan dan penyetruman, sang dokter berpesan jika masih sulit tidur, bisa langsung kembali besok untuk ditusuk ulang. Tidak harus menuruti aturan akupuntur yang seminggu 2x. Namanya juga orang susah tidur. Susah tidur harus segera ditangani, kalo gak mau bikin penyakit.

Efek setelah akupuntur sih biasa aja. Belum ada perubahan drastis yang cukup signifikan. Alias gak langsung ngorok n pingsan ditempat.

Hanya saja, tadi malam tidur sudah lumayan nyenyak. Meskipun masih terbangun sampai beberapa kali semalam, tapi setidaknya langsung bisa tidur lagi. Tidak seperti biasanya yang sekali terbangun, tetap terjaga sampai fajar menyingsing.

Sepertinya masih perlu akupuntur satu kali lagi. Untuk mengatasi seringnya terjaga di tengah malam karena kualitas tidur masih kurang.

UPDATE 21 Maret 2014

Setelah kemarin sore dilakukan penusukan dan penyetruman dengan jarum akupuntur untuk kedua kalinya, akhirnya bisa juga Saya terlelap, tertidur pulas sampai pagi. Meskipun sempat terbangun sekali dan baru bisa terlelap lewat tengah malam, setidaknya total Saya tertidur selama 5 jam. Masih termasuk normal lah ya.. dan pusing serta sakit kepala yang biasa menghampiri, sudah lenyap pergi dengan sedikit jejak.

Dengan kata lain, pengobatan akupuntur cocok untukku. Sepadan dengan harga yang harus kukeluarkan untuk terapi tersebut. Tanpa injeksi apalagi konsumsi obat yang bisa menjadi racun bagi tubuhku yang gampang alergi.





Bali,
2014-03-20

Rinn

3 comments:

  1. Boleh tau...dimana akupunturnya, kalau blh sms donk ( 0888334499 )

    ReplyDelete
    Replies
    1. soryyyyyyyyyyy baru bales.
      di jalan waringin. Dari raya kuta (krisna kuta) ke arah tol mandara

      Delete
  2. mau tanya gimana sekarang kabarnya apakah masih suka kambuh .... insomnia nya? ..... saya gara2 batuk... terus sekrang mengalami susah tidur ... yah setiap mau tidur selalu gelisah

    ReplyDelete