Tuesday, January 21, 2014

Admin + desainer (nanak nasi..?)

(kisah ini merupakan kisah nyata yang telah mendapat persetujuan dari narasumber - sang tokoh utama untuk dipublikasikan)


Seumur-umur baru kali ini aku denger karyawan kantoran disuruh nanak nasi sama bosnya.. wakakakakakakkkkk.

Berawal dari chatting dengan teman lama di kantor sebelumnya, sebut aja namanya Melly (bukan bintang biasa nama sebenarnya).

Seperti biasa, sedikit bernostalgia  tentang masa lalu dan sedikit basa-basi busuk membicarakan pekerjaan saat ini.

Obrolan ngalor-ngidul gak jelas ini pun tiba-tiba beralih ke topik pekerjaan Melly sebelumnya.

Pekerjaan yang dia dapatkan sesudah resign dari perusahaan tralala-trilili - salah satu praktisi aITi di sebuah kota (tempat yang sama denganku dulu) dan sebelum bekerja di prikitiew (sesama vendor aITi).

Ternyata sebelum beralih dari satu perusahaan aITi ke perusahaan aITi lainnya, Melly sempat mencoba peruntungan di dunia perkaosan.

Ya, perkaosan. Anda tidak salah baca dan kata tersebut tidak berada dalam tanda kutip yang memiliki makna tersembunyi (dan perkaosan ini juga bukan plesetan dari kata yang bermakna halus "pemaksaan kehendak seorang pria terhadap perempuan").

Skip. Skip bagian yang gak jelas.

Ketika mengetahui Melly sempat bekerja di perusahaan yang memproduksi kaos, dengan polos dan dodolnya diriku bertanya,

"Loh, terus kenapa kok keluar ?"
"kan enak to, dapet kaos ?"

Dan pertanyaan tersebut bagai anak panah kunci yang membuka kotak pandora yang terlarang.

Dari sinilah dimulai curhat panjang tak berujung dari Melly mengenai tekanan lahir batin yang dialaminya karena perilaku dan perangai top dog yang sedikit banyak bisa dikatakan agak sedikit menyimpang (kalau tidak ingin disebut menyalahgunakan kekuasaan dan mengidap ciri NPD).

Cerita yang mengalir darinya membuat terpana dan tercengang tak berdaya hingga nyaris mustahil untuk dipercaya, saking absurd-nya. Membuat geleng-geleng kepala. Tetapi juga memancing rasa penasaran dan keingintahuan yang amat besar tentang kelanjutannya.

Betapa tidak, cerita dimulai dari  keluhan Melly bahwa top dog-nya merupakan orang eksentrik yang tidak jelas.

Disambung dengan bagaimana para karyawan disuruh berbaris berdiri di depan top dog ketika hari gajian tiba.

Apakah mereka langsung mendapatkan hak saat itu juga ?

tentu saja























TIDAK.

Mereka masih harus menunggu dan memandang sang monster pengendali api pemilik perusahaan selesai memamahbiak menghabiskan makanannya sebelum amplop berada ditangan.

Camilan atau pun makanan utama, tidak ada bedanya. Selama dia merasa belum selesai mengunyah, amplop-amplop tersebut tidak akan berpindah tangan.

Tidak puas sampai disitu, para budak karyawan ini juga masih harus menyiapkan makanan bagi sang paduka.

"leher ayam (minta) di kecap.ii, asisten.e kongkon nyuir.ii"
"lhag yo males se, kene ngenteni wong.e mangan", sambung Melly meluapkan uneg-uneg-nya.

Terjemahan :

"leher ayam (minta) dikecapin, asistennya disuruh nyuir-nyuir-in"
"males banget, kita (disuruh) nungguin orangnya makan"
Aku yang masih kesulitan memahami esensi dari tindakan nyentrik atasan Melly, kontan terbengong-bengong dan kerap menanyakan pertanyaan - pertanyaan konyol,

"trus, disuruh berdiri itu buat apa ?"
"ya nungguin orangnya makan"

"jadi, kalian tu harus berdiri di depannya ngeliatin dia makan sampai selesai, baru kemudian terima amplop ?"
"yes.. pokoknya nunggu orangnya senggang", sahut Melly.

"terus, ada yang pernah nanya ndak, maksudnya tu apa?"
"kenapa harus kayak gitu ?"

Aku terus menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang berkelebat di benakku, yang dijawab santai oleh Melly,

"ya gitu itu."

Tidak ada yang bertanya, memprotes atau pun unjuk dada rasa. Semua terdiam membisu, termasuk para spv mau pun manajer, menurut apa kehendak sang penguasa.

Tidaklah berlebihan rasanya, jika kemudian terbersit suatu kalimat di benak,
"kok rasanya kayak budak tambang emas di Afrika yang sedang antri menunggu bayaran dari mandor ya...?"


Dan yang semakin membuat ternganga serta mata membelalak adalah kenyataan bahwa Melly disuruh menanak nasi !

"aq dulu lho sampe disuruh masakin nasi buat maem'e bos"
"makanya ga kuat", kisah Melly.

"masak aq (di)suruh masak nasi .."
"idiiih .. tag racun mari mbak", sambung Melly sambil menambahkan icon ngakak guling-guling.

Wakakakakakakaakkkk... sontak aku pun tidak kuasa menahan diri untuk tidak tertawa terpingkal-pingkal.

Dan memancing keisenganku untuk kumat.

Bersiaplah, saatnya urat korslet.

A = aku
B = Melly



A : yakin dirimu gak salah nglamar pas iku...?
A : jangan-jangan dulu tu kamu nglamar-nya jadi pembantu rumah tangga disitu
A : mangkane kok dikon adang sego (makanya disuruh menanak nasi - red)

B : hahaha
B : ga laaah mbaaak
B : jabatan'e iku wow..
B : bayaran'e yo wow kok
B : tapi kerjoan'e ga banget

A : jabatanmu dulu apa disitu mel ?
B : admin + desainer
B : tapi ga desain

A : desainer panci nasi kali

B : malah jadi admin + operator + pembantu rumah tangga
B : wes..wes.. kacau ..
B : pengalaman ter-absurd
A : iku paling nang iklan'e onok tulisan tersembunyi mel...
A : admin + desainer
*ditambah menanak nasi + menyiapkan makanan suami bos

B : "susah.. susah.. kalau (nasinya) terlalu kasar atau terlalu lemes, dimarahin.."

Jadi itu rupanya penyebab Melly hanya bertahan selama 3 bulan di dunia perkosaan, eh perkaosan (ups, typo) =9


Bali,
2014-01-17

Rinn

2 comments: