Thursday, September 19, 2013

Beling Super

Hari ini, Kamis 19 September 2013
Jari manis kaki ketusuk pecahan kaca dikosan

pecahannya sih kecil..
tapi cukup nylekit
dan darah yang mengalir bikin ngeri...

ngalir deras di sandal sampe kerasa pliket-pliket (lengket-lengket) gitu di telapak kaki.
gak berani ngelirik, gak berani ngintip, tapi langsung beli plester merk Hans*plast. turunan Hand*plast di toko deket laundry setelah naruh cucian disitu.

langsung tancap gas ke kantor sambil menahan rasa pliket yang ada.

dan melesat masuk ke toilet sesampainya disana.

lepas sandal, angkat kaki ke closet (gak usah dibayangin posisi n pose-nya seperti apa)...

aaargghhh... itu darah kok sampe meluber menodai kesucian hati mewarnai separuh telapak kaki, dan dua jari seolah terendam saos tomat saking pekat dan banyaknya darah yang keluar.

bahkan di sandal juga masih ada genangan darah yang belum kering.

menguatkan hati, meluruskan iman, membulatkan tekad, akhirnya dibasuh juga kaki kananku, sambil meraba-raba mencari posisi lubang bocor atau luka sayat hasil serangan pecahan kaca.

setelah dilakukan pengamatan dengan seksama, ternyata lukanya itu keciiiiiiiiiil sekali. hanya seperti tertusuk jarum. tapi darahnya bo'.. amit-amit dah yang mengalir.

langsung plester dah.

emang gimana sih ceritanya kok sampe bisa tertusuk pecahan kaca di kosan ?
bukannya dikosan tu cuma sholat aja ya ?

ini semua, tak lain dan tak bukan adalah karena adanya proyek-baru-entah-pembangunan-apa-di-kosan oleh pak pemilik kosan.
yang jelas, proyek ini semakin mempersempit jalur keluar masuk motor, dan juga jalur anak tangga.

Selain itu, proyek ini selalu menghasilkan keberisikan setiap pagi dan siang, berupa suara bising pengeboran lantai, pemotongan besi, sampai penghancuran tembok. dan karena posisi kamarku yang cukup naas terletak tepat didepan susuran tangga, yang notabene menjadi sasaran pembangunan, runtuhan tembok dan debu-debu berterbangan kearah kamar. Memang sih, sorenya pasti disapu. Tapi sepatu dan sandal yang berada diluar kamar, menjadi dekil berdebu. Dan ada beberapa runtuhan yang masuk kelantai dalam kamar.

begitu juga siang ini, tak jauh beda dengan hari-hari sebelumnya. terdengar kegaduhan khas proyek pembangunan. namun tiba-tiba terdengar suara pecah dan sesuatu jatuh dengan keras.

aneh juga, karena setahuku pembangunan sudah nyaris selesai dan sudah disemen permanen juga. apalagi nih yang jatuh ?

karena bukan urusanku, ya cuek sajalah. Tanpa sedikitpun ingin tahu benda apa yang jatuh di depan kamar, aku tetap melanjutkan aktivitas rutin siang itu, sholat dan makan.

setelah selesai, dan beranjak keluar kamar... benar saja, ada runtuhan lagi yang berserakan didepan kamar. Eh, tapi kali ini ada yang sedikit berbeda.

Ada beberapa beling (pecahan kaca) berukuran besar. whewww... segera kusingkirkan sekenanya, karena buru-buru mau ke kantor. Dan tanpa sedikit pun curiga ataupun memeriksa, langsung saja kukenakan sandal gunung yang selalu setia menemani dan bergegas menuruni anak tangga.

baru 2 anak tangga pertama, clekiiiiiiiiiiittttt..... WADAAWWWW... apa ini kok rasanya kayak ada yang nusuk jari kaki...

takut tusukannya tambah dalam, dan lagi posisi nanggung gitu, akhirnya dengan terpincang-pincang turun sampai ke lantai dasar. dan langsung coba ngecek kaki.

whewwww...darah udah mulai mengalir deras dan aku menemukan 2 beling berukuran super duper mini...halus banget, tapi nancap dengan sukses di jari.

langsung aja dah tu sandal diketuk-ketuk ke tanah, biar kalo masih ada sisa beling, langsung ilang.

dan begitulah aliran darah di telapak kaki sampai sandal dimulai.

Sulit dipercaya rasanya, jika beling sekecil dan sehalus itu mampu membuat jari kaki menghasilkan genangan darah. Tapi itulah yang terjadi.

Hikmah kejadian : Jangan pernah meremehkan kekuatan sesuatu yang kecil.

Eh, maksudnya selalu berhati-hati dimana pun anda berada.


Bali, 2013-09-19

Rinn

No comments:

Post a Comment