Saturday, March 15, 2014

BIAYA : Cara Mudah vs Cara "Susah"

Hampir segala hal memerlukan biaya.

Tempat tinggal, makanan + air, transportasi, perangkat teknologi, sekolah (bukan pendidikan), bersenang-senang atau nongkrong dengan teman, dan lain sebagainya yang acapkali disebut sebagai biaya hidup.

Namun biaya hidup mendasar tak urung membengkak tatkala menuruti dominasi budaya hedonisme untuk meningkatkan ego diri agar tak dianggap basi atau ketinggalan jaman.

Dan sebagai perempuan, seringkali dituntut pintar-pintar menyiasati keuangan untuk menekan biaya dengan sumber penghasilan yang ada.

Kerap dahi mengernyit dan tercengang heran ketika mendapati seseorang dengan penghasilan pas-pasan bisa menikmati segala kemewahan yang selalu ia sombongkan. Dan dengan lancar melontarkan cibiran pada orang yang tak menyentuh kemewahan.

Pertanyaan mencuat dalam benak tanpa bisa dicegah, bagaimana bisa ia menutup biaya yang ada ?

Rupanya cara mudah dilakukan, memanfaatkan keperempuanan.

Sedikit cara "susah" yang dijalankan, karena pas-pasan dan tak bisa diandalkan, tak lebih dan tak bukan hanya sebagai pengangkat ego dan status serta harga diri sebagai pekerja.

Cara mudah lebih sering dilaksanakan, karena lebih mendatangkan kenyamanan.

Meminta uang jajan ke orangtua dengan berbagai alasan, seolah menjadi pemakluman karena kebiasaan. Tanpa peduli usia orangtua yang tak lagi muda, tanpa peduli kesulitan yang mereka dapatkan.

Ketika masih merasa kurang, berujung pada keperempuanan yang tergadai dengan dalih 'persahabatan', 'rasa aman-nyaman', maupun 'cinta'. Namun meremehkan dan memandang rendah orang-orang yang berlaku sama.

Tak pelak, stereotip gampangan mudah didapat melekat erat pada diri perempuan dengan kesamaan asal.

Cara "susah" tak dapat dipungkiri hanya menghasilkan recehan setelah berbulan-bulan jika dibandingkan dengan cara mudah yang menghasilkan kenyamanan instan.

Seringkali tergoda, namun harga diri tak mau pasrah memaafkan.

Biarlah receh di tangan dan tak mengerti kemewahan, namun berkepala tegak dan kebanggaan berteriak lantang,
INI JERIH PAYAH YANG KUDAPATKAN

No comments:

Post a Comment